15 Maret 2025

Jakarta Barat Pos

Informasi Terbaru dan Terpercaya

Kericuhan Futsal di UNS: Tindakan Kekerasan Memicu Respons dari Universitas

Kericuhan Futsal di UNS: Tindakan Kekerasan Memicu Respons dari Universitas

https://www.merdeka.com/

Jakbar Pos – Kericuhan terjadi di Stadion Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 22 Oktober 2024 saat berlangsungnya turnamen futsal yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS. Insiden kekerasan dalam pertandingan ini memicu perhatian publik setelah video kejadian tersebut viral di media sosial. Dalam video berdurasi dua detik, terlihat seorang pemain yang terjatuh diinjak pada lehernya oleh pemain lawan, menciptakan kehebohan di kalangan penonton dan netizen.

Akun media sosial X @MafiaWasit yang membagikan video tersebut menyebutkan, “Komdis ra ngarasi ini, harus pakai 338 KUP jo Pasal 53 KUHP,” menegaskan bahwa tindakan kekerasan harus mendapatkan sanksi tegas. Reaksi keras pun muncul dari berbagai pihak, termasuk dari Asosiasi Futsal Kota Solo, yang segera menjatuhkan sanksi kepada pelaku kekerasan dalam insiden ini.

Menanggapi kejadian tersebut, UNS memberikan klarifikasi resmi. Sekretaris Universitas, Agus Riwanto, mengonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi saat pertandingan futsal antara mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Pertanian (FP). “Insiden terjadi pada 22 Oktober 2024 pukul 20.30 WIB dalam Pekan Olahraga Sebelas Maret (Porsema) yang diselenggarakan oleh BEM UNS,” ungkap Agus.

Kericuhan dimulai ketika mahasiswa FEB, yang saat itu unggul dengan skor 4:2, terlibat benturan dengan pemain FP. Salah satu pemain FP, Rofiq Al Fajari Rusmawanto Putro, terjatuh dan wasit pun meniup peluit menandakan pelanggaran. Namun, ketegangan meningkat ketika kiper FEB, Jonathan Syebat Agung Putra, berlari menuju pemain yang terjatuh dan melakukan tendangan ke arah lehernya. Kejadian ini memicu wasit untuk mengeluarkan kartu merah kepada Jonathan.

Akibat insiden tersebut, Rofiq tidak dapat melanjutkan pertandingan karena mengalami cedera dan langsung dikeluarkan dari lapangan. Panitia BEM UNS segera memberikan pertolongan pertama dan membawa korban ke IGD RSUD Moewardi Surakarta untuk mendapatkan perawatan medis. Saat ini, Rofiq dirawat secara konservatif di rumah sakit tersebut.

Agus Riwanto menyatakan rasa prihatin dan penyesalan UNS terhadap insiden yang terjadi. “Kami tidak mentolerir segala bentuk kekerasan fisik dalam kompetisi olahraga dan menekankan pentingnya sportifitas,” tegasnya. UNS berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman bagi mahasiswa.

Sebagai langkah selanjutnya, Agus mengungkapkan bahwa Rektor UNS telah mengeluarkan Instruksi Nomor 820/UN27/KM.00/2024 yang menghentikan seluruh kegiatan Porsema. Universitas juga akan melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan acara tersebut dan melakukan investigasi menyeluruh terkait insiden yang terjadi.

Majelis Kode Etik Mahasiswa (MKEM) UNS juga akan menegakkan kode etik yang berlaku dan menjatuhkan sanksi kepada pelaku serta panitia Porsema. “Kami telah melakukan mediasi yang memfasilitasi pertemuan antara pelaku, korban, dan orang tua masing-masing, yang menghasilkan sejumlah kesepakatan,” ungkap Agus.

Kesepakatan tersebut mencakup tanggung jawab pelaku untuk menanggung biaya pengobatan korban, saling memaafkan, dan berkomitmen untuk tidak membawa masalah ini ke ranah hukum, serta berjanji untuk tidak mengulangi insiden serupa di masa mendatang. Melalui langkah-langkah ini, UNS berharap dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di lingkungan kampus dan menegaskan komitmennya terhadap keselamatan dan sportifitas dalam kegiatan olahraga.