Jakbar Pos – Pemerintah Turki pada Kamis (24/10) mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan kabinetnya dianggap sebagai “penghalang terbesar” bagi keamanan di kawasan. Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Turki sebagai respons terhadap klaim yang dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, yang menentang operasi anti-teror Turki di Suriah.
Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa tindakan Israel di Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 40.000 warga sipil tewas, menunjukkan kebiadaban dan ketidakpedulian pemerintah Israel terhadap kehidupan manusia, termasuk anak-anak dan wanita. Dalam pernyataannya, Kemlu Turki menekankan bahwa apa yang dilakukan Israel adalah genosida yang berlangsung di depan mata dunia, tanpa ada tindakan nyata dari komunitas internasional untuk menghentikannya.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut mengkritik kebijakan Israel yang dianggap hanya berfokus pada pendudukan, pembantaian, dan teror negara, yang tidak hanya menargetkan Palestina tetapi juga negara-negara tetangga seperti Lebanon dan Suriah. Turki mengklaim bahwa Israel mengabaikan hukum dan norma internasional dalam melakukan aksi-aksi tersebut, yang semakin memperburuk ketegangan di kawasan.
Dalam konteks ini, pemerintah Turki menilai bahwa pernyataan Israel Katz menunjukkan keputusasaan Israel dalam menghadapi kritik internasional yang semakin meningkat. Kemlu Turki menganggap tindakan Israel sebagai terorisme yang mengancam stabilitas kawasan, dan menekankan perlunya upaya bersama untuk menghadapi tantangan ini.
Turki juga menganggap bahwa pengucilan Israel di kancah internasional mencerminkan ketidakpuasan banyak negara terhadap kebijakan luar negeri Israel yang agresif dan cenderung merugikan negara-negara di sekitarnya. Pemerintah Turki dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak menganggap pernyataan Katz sebagai hal yang serius, melainkan hanya sebagai tuduhan yang tidak berdasar yang bertujuan untuk keuntungan pribadi.
Reaksi ini mencerminkan ketegangan yang terus berlanjut antara Turki dan Israel, khususnya dalam konteks konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Turki menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak dan keamanan warga sipil di kawasan, dan berusaha untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak oleh konflik. Dalam pandangan Turki, upaya Israel untuk mengecam operasi anti-teror Turki hanya akan menambah kebingungan dan ketegangan di kawasan yang sudah rapuh.
Sebagai salah satu negara dengan pengaruh signifikan di Timur Tengah, Turki berusaha untuk memposisikan dirinya sebagai mediator yang berkomitmen terhadap perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. Dalam hal ini, pemerintah Turki berharap agar komunitas internasional dapat lebih aktif dalam menanggapi kebijakan agresif Israel dan mendukung upaya-upaya untuk mencapai solusi damai bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik.
Dengan kondisi yang semakin memanas, penting bagi semua negara di kawasan untuk melakukan dialog konstruktif dan mencari cara untuk mengurangi ketegangan demi keamanan bersama. Turki, sebagai negara yang memiliki hubungan historis dan budaya dengan banyak negara di kawasan, bertekad untuk terus berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan keadilan di Timur Tengah.
More Stories
Bulog Tegaskan Status Sebagai BUMN Meski Proses Transformasi Berlanjut
Kepala Daerah Mundur: Implikasi Kalah Pilkada 2024 bagi Masyarakat dan Ekonomi
PKB Lakukan PAW Tiga Anggota DPR, Muhammad Khozin Siap Membawa Aspirasi Masyarakat