Jakbar Pos – Pada Kamis, 24 Oktober 2024, fenomena langka terjadi di Pagaralam, Sumatera Selatan, ketika hujan deras disertai butiran es mengguncang kawasan tersebut. Peristiwa ini sontak membuat warga heboh dan viral di media sosial, terutama setelah diunggah oleh akun Instagram @pagaralam_insta. Hujan es berlangsung pada siang hari dan menarik perhatian banyak orang yang menyaksikannya.
Menurut narasi yang tercantum dalam video yang dibagikan, hujan deras dan angin kencang melanda beberapa titik di wilayah Pagaralam. Salah satu lokasi yang terdampak adalah kawasan Koramil Lama, di mana hujan es terlihat jelas jatuh bersamaan dengan air hujan. Video berdurasi pendek tersebut menampilkan butiran es berjatuhan ke tanah, menciptakan pemandangan yang tidak biasa dan menakjubkan.
Peristiwa hujan es berlangsung sekitar 15 menit, dan perekam video menunjukkan butiran es sebesar kelereng yang jatuh ke permukaan tanah. Dengan jelas, ia memperlihatkan kepada penonton bagaimana es tersebut tampak saat menghantam tanah. Selain itu, video itu juga merekam suasana pasar yang terdampak hujan, di mana angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang, membuat barang dagangan berhamburan.
Salah satu kutipan dari perekam video menyebutkan, “Keadaan hujan di Pagaralam, hujan badai,” yang menggambarkan betapa intensnya situasi saat itu. Masyarakat yang menyaksikan kejadian tersebut merasakan keheranan dan kekaguman terhadap fenomena alam yang jarang terjadi.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis, memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya hujan es tersebut. Ia menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi akibat transisi dari musim kemarau ke musim hujan, yang ditandai dengan pola cuaca yang berubah dengan cepat. Pada fase transisi ini, hujan seringkali tidak merata, dan beberapa daerah dapat mengalami panas yang intensif. Kondisi ini kemudian memicu sistem konvektif awan yang tumbuh secara vertikal.
Wandayantolis menjelaskan lebih lanjut, “Pada puncak awan ini terdapat lapisan es. Inilah yang jatuh ke tanah sebagai hujan es.” Penjelasan ini membantu masyarakat memahami fenomena yang terjadi dan memberikan konteks terhadap kejadian yang tidak biasa ini.
Lebih lanjut, Wandayantolis memperingatkan bahwa fenomena hujan es ini masih mungkin terjadi di beberapa daerah di Sumatera Selatan. Ia mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama saat fenomena tersebut terjadi, karena butiran es dapat menyebabkan luka serius jika mengenai manusia atau hewan, serta dapat merusak properti.
“Warga diimbau untuk waspada karena hujan es bisa berdampak buruk dan menyebabkan cedera,” tambahnya. Peringatan ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem, terutama saat musim peralihan yang sering kali membawa perubahan cuaca yang drastis.
Dengan adanya fenomena ini, masyarakat Pagaralam diingatkan untuk selalu siap menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja. Hujan es yang mengguncang Pagaralam bukan hanya sekadar kejadian langka, tetapi juga menjadi pelajaran berharga tentang kekuatan dan keunikan alam yang perlu diwaspadai.
More Stories
Bulog Tegaskan Status Sebagai BUMN Meski Proses Transformasi Berlanjut
Kepala Daerah Mundur: Implikasi Kalah Pilkada 2024 bagi Masyarakat dan Ekonomi
PKB Lakukan PAW Tiga Anggota DPR, Muhammad Khozin Siap Membawa Aspirasi Masyarakat