15 Maret 2025

Jakarta Barat Pos

Informasi Terbaru dan Terpercaya

Menteri PPPA Kunjungi Rumah Duka Siswa Banyuwangi yang Tewas Akibat Kekerasan, Pastikan Negara Hadir

Menteri PPPA Kunjungi Rumah Duka Siswa Banyuwangi yang Tewas Akibat Kekerasan, Pastikan Negara Hadir

https://www.merdeka.com/

Jakbar Pos – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengunjungi rumah duka DCNA, seorang siswa kelas I Madrasah Ibtidaiyah di Banyuwangi yang diduga menjadi korban kekerasan seksual dan fisik, yang menyebabkan kematiannya. Kunjungan ini dilakukan pada Jumat, 15 November 2024, sebagai bentuk kehadiran negara dalam upaya penyelesaian kasus tragis ini. Arifah menyatakan bahwa tujuan dari kedatangannya adalah untuk memastikan bahwa negara hadir dalam mengatasi permasalahan ini, serta memberikan dukungan moral kepada keluarga korban yang tengah berduka.

“Tujuan kedatangan kami adalah untuk memastikan negara hadir, untuk turut menyelesaikan kasus ini dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan,” ujar Arifah dengan penuh empati. Menurutnya, penanganan kasus ini sudah dilakukan secara komprehensif, melibatkan berbagai pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah hingga kepolisian dan lembaga lainnya. Proses penanganan tersebut sudah dilaksanakan dengan pembagian tugas yang jelas antara tim yang ada di Banyuwangi. Tim tersebut bertanggung jawab untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban dan mendatangkan psikolog untuk membantu pemulihan emosional keluarga.

Dalam kesempatan tersebut, Arifah juga mengimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap kondisi anak-anak di lingkungan sekitar mereka. Ia menekankan bahwa perlindungan terhadap anak bukan hanya menjadi tanggung jawab Kemen PPPA semata, tetapi merupakan tanggung jawab bersama dari berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, dan masyarakat. “Perlindungan anak itu bukan hanya tugas Kemen PPPA. Semua pihak, mulai dari orang tua, guru, hingga masyarakat, memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga dan melindungi anak-anak di sekitar kita,” kata Arifah. Dengan adanya kepedulian yang lebih besar dari masyarakat, diharapkan anak-anak dapat lebih terlindungi dari berbagai potensi ancaman yang bisa membahayakan mereka.

Sementara itu, Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah, menegaskan komitmen Pemkab Banyuwangi untuk terus mengawal kasus ini hingga selesai. “Kami akan terus mendampingi keluarga korban untuk bisa melewati hari-hari yang penuh kesulitan ini,” ujarnya. Sugirah juga menjelaskan bahwa sejak awal kejadian, Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB telah memberikan pendampingan kepada keluarga korban. Selain itu, Pemkab juga telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memastikan pelaku kejahatan ini segera tertangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.

Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Rama Samtama Putra, menyatakan bahwa pihak kepolisian saat ini masih mendalami semua informasi yang terkait dengan kasus ini. “Proses pendalaman masih terus berjalan, dan kami mendapatkan dukungan penuh dari Polda Jatim dalam menangani kasus ini,” jelas Rama. Ia juga mengajak masyarakat untuk memberikan informasi yang mungkin bisa membantu penyelidikan. “Jika ada petunjuk sekecil apapun, kami mohon agar masyarakat tidak ragu untuk melapor. Dengan dukungan dan doa dari masyarakat, kami yakin kasus ini dapat segera terungkap,” tambahnya.

Kasus yang menimpa DCNA ini menjadi sorotan publik dan memunculkan keprihatinan mendalam mengenai perlindungan terhadap anak-anak. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret dari pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan serius dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya. Semoga melalui upaya bersama ini, kasus kekerasan terhadap anak-anak dapat diminimalisir, dan perlindungan terhadap anak di Indonesia dapat lebih diperkuat.