15 Maret 2025

Jakarta Barat Pos

Informasi Terbaru dan Terpercaya

Pasukan Lebanon dan UNIFIL Dikerahkan ke Naqoura Setelah Penarikan Pasukan Israel

Pasukan Lebanon dan UNIFIL Dikerahkan ke Naqoura Setelah Penarikan Pasukan Israel

https://www.antaranews.com

Jakarta Barat Pos – Pada Senin, 6 Januari 2025, Angkatan Darat Lebanon bersama dengan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mulai mengerahkan pasukannya ke Kota Naqoura, Lebanon, setelah pasukan Israel menarik diri dari wilayah tersebut. Langkah ini diambil setelah adanya pertemuan penting yang melibatkan komite pengawas gencatan senjata, di mana Koordinator Khusus Presiden Amerika Serikat, Amos Hochstein, turut hadir.

Naqoura, yang terletak di dekat perbatasan antara Lebanon dan Israel, baru-baru ini menjadi salah satu titik fokus ketegangan setelah Israel menduduki sebagian wilayah permukiman di kota tersebut. Selama pendudukan, pasukan Israel dilaporkan telah menghancurkan sejumlah fasilitas penting, termasuk sistem transportasi dan infrastruktur sipil lainnya, yang membuat warga setempat kesulitan untuk kembali ke rumah mereka setelah gencatan senjata mulai diberlakukan.

Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, kelompok militan Lebanon, telah mulai berlaku pada 27 November 2024 setelah mediasi dari Amerika Serikat. Meski gencatan senjata telah disepakati, ketegangan terus berlanjut. Pasukan Israel dilaporkan masih melakukan serangan-serangan di wilayah selatan Lebanon, bahkan melanggar kedaulatan udara Lebanon dengan melakukan pengintaian di atas Beirut serta kota-kota besar lainnya. Serangan ini juga mencakup serbuan ke desa-desa yang terletak di perbatasan kedua negara, yang memperburuk situasi keamanan di wilayah tersebut.

Israel, yang juga terlibat dalam kampanye militer di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, terus melanjutkan operasi militer di berbagai kawasan, yang dikenal luas sebagai tindakan genosida terhadap warga Palestina. Tindakan agresif ini semakin memperumit upaya-upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah. Pasukan Israel, yang sebelumnya menguasai sejumlah titik strategis di selatan Lebanon, akhirnya menarik diri setelah gencatan senjata diberlakukan, namun ketegangan dan ancaman terhadap stabilitas wilayah tetap ada.

Dalam konteks ini, pengerahan pasukan Lebanon dan UNIFIL ke Naqoura menjadi langkah penting untuk memastikan implementasi gencatan senjata dan menjaga perdamaian di daerah yang rawan konflik ini. Pasukan UNIFIL, yang berfungsi untuk memantau perbatasan antara Lebanon dan Israel, diharapkan dapat memperkuat upaya stabilisasi keamanan di kawasan tersebut, yang sudah lama dilanda ketegangan dan kekerasan. Pengerahan pasukan Lebanon sendiri bertujuan untuk memastikan bahwa kontrol dan pengawasan atas wilayah tersebut berada di tangan pihak Lebanon, sekaligus memberi jaminan keamanan bagi warga sipil yang terdampak oleh konflik ini.

Meskipun gencatan senjata telah disepakati, tantangan besar tetap ada dalam menjaga perdamaian di kawasan ini. Tindakan pelanggaran dari pihak Israel, termasuk serangan udara dan serbuan di wilayah perbatasan, menunjukkan bahwa ketegangan di antara kedua negara masih sangat tinggi. Oleh karena itu, peran UNIFIL dan Angkatan Darat Lebanon menjadi sangat krusial untuk memastikan bahwa perjanjian gencatan senjata dapat dipatuhi dan bahwa wilayah tersebut dapat pulih dari dampak konflik yang telah berlangsung lama.

Ke depannya, upaya-upaya diplomatik dan militer yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Lebanon, Israel, dan PBB, diharapkan dapat menciptakan kondisi yang lebih stabil di kawasan ini. Namun, tantangan besar tetap ada, mengingat ketegangan yang terus terjadi, baik di perbatasan Lebanon-Israel maupun di Jalur Gaza, yang terus mempengaruhi keseluruhan dinamika geopolitik di Timur Tengah.