14 Maret 2025

Jakarta Barat Pos

Informasi Terbaru dan Terpercaya

Tragedi Bunuh Diri Satu Keluarga di Karawang: Seorang Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal Dunia

Tragedi Bunuh Diri Satu Keluarga di Karawang: Seorang Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal Dunia

https://www.merdeka.com/

Jakbar Pos – Kamis, 24 Oktober 2024, menjadi hari kelam bagi warga Desa Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sebuah kejadian tragis terjadi di mana seorang ibu dan satu dari dua anaknya ditemukan meninggal dunia di rumah mereka akibat bunuh diri. Identitas korban terungkap, di mana ibu tersebut bernama KS, berusia 29 tahun, dan anak perempuannya, DA, berusia 9 tahun. Sementara itu, satu anak lelaki mereka, DS, yang baru berusia 5 tahun, selamat karena tali gantung yang menjeratnya terlepas dari ikatan.

Kapolsek Karawang Kota, Kompol Senen Ali, menjelaskan bahwa kejadian tersebut merupakan aksi bunuh diri yang melibatkan satu keluarga. Saat polisi tiba di lokasi kejadian, mereka menemukan kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Jenazah KS dan DA sudah diturunkan oleh suami korban, yang baru pulang dari kerja. Proses evakuasi pun langsung dilakukan, dan jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang untuk menjalani otopsi.

Senen Ali menambahkan bahwa pihak kepolisian belum dapat mengungkap motif di balik tindakan tragis ini. Penyelidikan masih berlangsung, dan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara serta pemeriksaan saksi-saksi, termasuk suami dari korban. Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang lebih jelas mengenai apa yang menyebabkan keluarga ini mengambil langkah yang begitu fatal.

Ketua RT setempat, Endang, turut menjelaskan kronologi kejadian. Ia mengungkapkan bahwa suami KS pulang kerja sekitar pukul 02.00 dini hari dan terkejut melihat istri serta anaknya dalam keadaan menggantung. Menurut informasi yang diperoleh, KS ditemukan tak bernyawa dalam keadaan tergantung di kusen kamar, sementara DA dan DS tergantung di kusen dapur. Namun, DS selamat karena tali yang mengikatnya terlepas.

Kejadian ini tentunya menggugah rasa kepedihan dan keprihatinan masyarakat. Tak hanya bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga bagi warga sekitar yang menjadi saksi dari peristiwa memilukan ini. Banyak yang bertanya-tanya mengenai apa yang bisa memicu seorang ibu untuk mengambil keputusan yang sangat menyedihkan ini, terutama di hadapan anak-anaknya.

Sebagai tindakan pencegahan, beberapa tokoh masyarakat dan psikolog mengimbau agar warga lebih peka terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitar mereka. Terkadang, masalah yang dialami seseorang tidak terlihat oleh mata telanjang, dan penting untuk memberikan dukungan emosional kepada mereka yang mungkin sedang berjuang dalam diam.

Tragedi ini diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental. Komunikasi terbuka dan dukungan sosial yang baik bisa menjadi kunci untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Polisi berharap bahwa penyelidikan lebih lanjut dapat mengungkap latar belakang peristiwa ini dan memberikan kejelasan bagi semua yang terlibat.

Dengan keprihatinan mendalam, diharapkan warga dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan peduli terhadap satu sama lain, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.